Jumat, 05 Juni 2009

Halte-halte

Perhatikanlah halte-halte di negara ini
terkhusus Jakarta, si ibu kota yang "megah"

Bangganya kita mengaku Negara Yang Bessaaar...
perhatikanlah Haltenya... kecillll banget
dengan perbandingan Angkot, manusia dengan halte
maka...

Haltenya harus dibesarin...
Buat halte perjalur sesuai angkot dan jurusan
Supaya penumpang dan angkot tidak menumpuk di satu titik
Malah dititik-titik rawan kepadatan...

Penumpangnya malas-malas juga seh...
Sopir-sopirnya juga bandel-bandel
Sekarang dilarang polisi, polisinya ngga ada sopirnya bandel lagi.. huuuh

Sarana transportasi

...
tunjukkanlah kepadaku sarana transportasi yang terpelihara baik...
apalagi daratnya..
lautnya...
mungkin udaranya juga...

menyedihkan

ketika masyarakatnya terlalu banyak
sarana itu menjadi keharusan
keharusan itu membuat sarana itu laris manis

sebusuk apapun, tetap laris manis karena sudah menjadi kebutuhan "primer"
malangnya

Rapi-Bersih-Lancar Koq

Breeeeeeeeeeeeeeeeeemmmm….

Para pejabat sedang datang melewati daerah kita yang Semrawut-Kotor-Padat…

taatt tuuutt taaattt teeettt, braaakk…. brrreeeekkk

(inilah 5-10 menit sebelum pejabat lewat, bunyi klakson para pengawal baginga-baginda polisi dan sekitarnya, menyisir Penjual Kaki Lima-Menyapu jalanan-Mengusir pengguna Jalan lainnya)

dannn

si Pejabat berguman :”Siapa bilang Jakarta Semrawut-Kotor-Padat… Rapi-Bersih-Lancar begini Koq”



disadur dari : parhobas.wordpress.com